Saturday, February 7, 2015

Port Arthur, Island of the Death

Pagi2 sekali kami sudah bersiap untuk mengunjungi Port Arthur. Teman sekamar kami, bule dari Polandia, terheran2 dengan niat kami untuk mengunjungi Port Arthur. “Its a prison, why you wanna go there?”. Dengan singkat saya menjawab: “because its one of Hobart’s point of interest, they said we should visit Port Arthur”. Sambil ketawa, si bule menjawab: “in Poland we have so many scary prison, so no thanks I’d rather go somewhere else”. Yaa dimaklumi sih, malah mungkin penjara di Polandia lebih menyeramkan, terutama penjara pada era Nazi berkuasa.
 
Port Arthur berada 95 km dari Hobart atau sekitar 1.5 - 2 jam perjalanan naik mobil. Agak jauh memang, namanya juga penjara. Ibarat nusa kambangan kali ya :p

Menurut website PortArthur, selain naik mobil, pengunjung juga bisa naik bis dan ferry, info lengkapnya bisa dilihat disini. Seru juga kali ya klo naik ferry, tapi dengan mempertimbangkan cuaca yang mulai mendung dan udah bayar sewa mobil selama 5 hari, kami memutuskan naik mobil saja. www.gamaurugi.com :p


HTM Port Arthur untuk adult sebesar $35, untuk concession $27. Ada beberapa paket yang ditawarkan untuk mengunjungi beberapa tempat tertentu seperti penjara untuk remaja/kuburan dengan didampingi tour guide. Paket ini harganya dipatok beda lagi dari HTM biasa, lebih mahal jatohnya. Selain paket tambahan tadi, ada lagi ghost tour yang dilakukan malem2! Ya ampun, ga deh makasih, udah bener2 kita ga bisa liat hantu, ini malah pengen dicari. *tepok jidat*. Untuk seukuran wisata penjara, lumayan juga ya paket tournya. Mana mahal2 lagi hahahaha.

Kami membeli tiket concession dengan mengeluarkan kartu sakti kami (kartu pelajar). Tiket ini sudah termasuk: 
  • Tiket masuk ke semua situs yang ada di Port Arthur, tiket ini berlaku seharian dengan 2x boleh keluar masuk area Port Arthur.
  • Map dan juga tour guide
  • 40 menit walking tour tentang Port Arthur
  • 30 minute harbour cruise
  • Akses ke 30 bangunan bersejarah yang terdapat di kompleks Port Arthur.
  • Akses ke the Visitor Centre, the Lottery of Life, Museum and Convict Study Centre yang terdapat di the Asylum building
  • Akses ke the Convict Water Supply Trail dan the Dockyard

Lumayan ya dengan harga segitu udah bisa puas mengelilingi Port Arthur.

Sejarah Port Arthur
Berdasarkan penuturan dari Ibu guide, baca brosur dan sedikit browsing, ternyata sebelum jadi penjara tempat ini awalnya adalah tempat pengolahan kayu. Sayangnya saya tidak menemukan alasan kenapa kemudian dirubah fungsinya menjadi penjara. Umumnya para kriminal yang dikirim ke penjara Port Arthur adalah para pemberontak dan pencuri. Ga cuma pria dan wanita saja yang dikirim ke penjara ini, tetapi juga anak2 remaja. 


Penjara ini mendapat istilah “Island of the Death” karena mayoritas kriminal tidak pernah keluar dari kompleks penjara sampai mereka meninggal. Kriminal yang telah selesai menjalani masa hukuman kemudian menjadi buruh kasar atau diberikan pekerjaan menjadi koki masak, menjadi pelayan penjaga penjara ataupun jadi tukang bersih2. 

Banyak orang yang menganggap Port Arthur ini sebagai penjara yang mengerikan karena hukuman psikologis yang didapat oleh para kriminal. Dalam kesehariannya para kriminal dilarang berbicara satu sama lain, alasannya agar dalam keheningan mereka merefleksi kesalahan mereka. Alhasil banyak kriminal yang jadi gila karena ga boleh berinteraksi, ditambah kondisi penjaranya yang gelap dan mungkin mereka stress karna memikirkan akan menghabiskan sisa hidup mereka di tempat terpencil.

Daya tarik Port Arthur
Selain cerita tentang sejarahnya, daya tarik Port Arthur juga terletak pada sisa runtuhan bangunan penjara yang masih ada sampai sekarang. Waktu saya datang, sebagian bangunan utamanya (Penitentiary) lagi di renovasi. Untungnya ada beberapa situs yang bisa diexplore seperti: separate prison, dockyard, grounds and gardens, coal mines historic sites. 


Kesan saya waktu pertama kali menginjakkan kaki di Port Arthur adalah tempat ini bagus banget pemandangannya. Ga nyangka klo dulunya pernah jadi penjara yang menakutkan. Rata2 bangunan yang ada sudah direnovasi dan di cat sehingga tidak menyeramkan seperti cerita sejarahnya. Beberapa tempat malah bisa disewakan untuk perhelatan pernikahan atau kumpul2 keluarga. 

Untuk sekedar memberi gambaran akan kelamnya Port Arthur, pengunjung bisa merasakan suasana atau napak tilas kondisi penjara di Museum and Convict Study Centre yang terdapat di the Asylum building. Di Museum ini, diceritakan bagaimana suasana persidangan dan bagaimana dakwaan kepada para kriminal diputuskan. Rata2 kesalahan mereka tidak sebanding dengan hukuman yang di dapat. 

Meskipun terkesan kelam, tetapi saya merekomendasikan tempat ini untuk didatangi karna keindahan panoramanya. Klo kamu gimana? Tempat seram apa yang pernah disinggahi? 

No comments:

Post a Comment